Selasa, 05 Desember 2017

(Um, Sorry) I’ve Been Reincarnated! Bahasa Indonesia - Chapter 18





Chapter 18 - Bagus. Aku Dikhianati (1)

AN: Keempat tadi pagi ... .. !!
Aku terkejut. Hatiku berdegup kencang sekali.
Ini semua berkat pembaca sekalian!
Benar benar terima kasih
Tulisanku masih buruk tapi yoroshiku onegaishimasu.
________________________________________

Akulah yang menyetujuinya untuk menjadi tutor, tapi sepertinya dia berasal dari keluarga yang sangat bermasalah.


Home tutor - Apa dia berencana menggunakan perannya sebagai guru untuk membuat koneksi dengan Rumah Beryl, atau, dia hanya memperhatikan caraku yang memalukan yang aku meberi sambuta di pesta itu dan ingin mengajariku ....

Karena saat ini tidak jelas, satu-satunya yang kuyakini adalah bahwa dia benar-benar akan mengajariku. Menjadi 3 tahun, aku tidak berpikir dia akan menyanjungku.

... Pasti begitu. Tidak, jika aku tidak mempercayainya maka aku tidak dapat melanjutkan.
Orang yang peduli dengan Ayah pasti seseorang yang berpangkat lebih tinggi, jadi aku kasihan dan setuju, aku tidak mungkin bisa mengelak sekarang ...

Itu akan sangat tidak keren.

Sejak hari itu, aku pergi ke kantor Ayah dan meminta untuk meminjam beberapa dokumen tentang keluarga tutorku untuk mendapatkan informasi ...

Aku tidak bisa mundur dari sini! Aku harus melakukannya dengan benar! Jangan berubah menjadi pengecut!

Pria yang mengungkapkan keinginannya yang besar untuk menjadi home tutorku kali ini adalah John Veltor.

Dia tampaknya adalah anak ke-2 Viscount Veltor tapi karena dia telah memmbuang nama keluarganya, aku tidak melihat adanya hubungan dengan keluarganya sekarang. Kini, dia sedang melakukan penelitian di Pengadilan Kerajaan sebagai peneliti dan sarjana. Dia pun tampaknya memegang posisi sebagai asisten.

Tapi, masalahnya adalah Keluarga Veltor.

Kepala keluarga saat ini adalah ayah John, dan tampaknya kepala berikutnya sudah diputuskan yaitu kakak laki-lakinya. Wilayah yang mereka miliki adalah salah satu wilayah dengan pajak terberat di seluruh negara. Itu adalah penilaian yang buruk tidak peduli siapa yang melihatnya. Plus, mereka menyia-nyiakan uang seperti air. Perabot mewah, pakaian bermerek, batu permata. Sedangkan untuk makanan, mereka hanya makan daging kelas tertinggi.

Sungguh ironis, bila aku membandingkan cara mereka menghambur-hamburkan uang dengan desa yang yang miskin di wilayah mereka.

Menurut dokumen Ayah, penduduk desa dari wilayah Veltor yang pindah (ke sini) telah meningkat setiap tahunnya.

Sungguh gambaran sempurna untuk seorang bangsawan keji.

Aku menutup mulutku yang terbuka, melihat penjahat klise seperti itu. Tampaknya mereka memiliki hubungan dengan pasar gelap dan juga berurusan dengan perdagangan budak.

Apakah John Veltor meninggalkan keluarganya setelah melihat semua itu? Atau, meski menjadi putra kedua, memiliki ambisi yang besar untuk mencapai Pengadilan Tinggi Kerajaan?

Aku sangat ingin berpikir bahwa itu adalah yang pertama. Tanpa berpikir, aku bergidik.

Dan karena itu, Ayah bertanya apa aku bisa membaca semua dokumen itu dan aku panik.

Dengan "Karena setiap orang sering membaca buku bergambar untukku. ", Aku berhasil menarik satu matanya.

Ayah sangat jeli.

Jadi, aku sangat gugup dengan tutor rumah ini.

Pria itu, akan datang hari ini.

.... Ini ... Ini sangat mengkhawatirkan ... Kau tidak benar-benar perlu datang tahu? Ya.

Ah, apa dia akan menjadi bajingan yang sengaja akan pergi dengan sendirinya?

Jadi dalam situasi itu, duduk di samping Ayah di ruang tamu, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak gelisah.

"...... Apa kau baik-baik saja, Will? Jika kau tidak menginginkannya, kita bisa membatalkannya sekarang ... "

Kata Ayah sambil memberikan tatapan cemas padaku.

" Tidak masalah. "

Aku menggembungkan dadaku, menjulurkan jempolku dan meletakkan tangan kiriku di pinggangku. Senyum kakuku hanyalah caraku menunjukkan kasih sayang.

Ya, aku tidak punya kaki yang dingin.
Bukan aku.

"Master. "

Mary San, kepala pelayan, membuka pintu tanpa suara.

"Ah, sudahkah dia datang? "

Dan begitu saja, Ayah mengusap wajahnya untuk menglilangkan ketidaknyamanannya dan berdiri, wajahnya penuh dengan senyuman.

Seperti yang diharapkan dari Ayah ~!

Apa-apaan dengan pergantian wajah itu! Serigala berbulu domba!

[TN: Di Jepang adalah 'Seekor kucing pandai berpura-pura!']

Aku harus mulai belajar jika aku ingin membantu Ayah di masa depan. Yosh, pakaian domba jika ada pelanggan ... cacat itu.

Aku berjalan terhuyung-huyung di belakang Ayah menyusuri koridor yang panjang sampai aku tiba di ruang depan.

◆◆◆

Dengan jantungku berdetak kencang, aku membuka pintunya dan mengintip ke dalam. Pintu ganda hitam terbuka ke dalam dan aku bisa melihat sebuah wajah.

" Selamat datang. Terima kasih untuk secara khusus datang kemari hari ini. Silakan masuk. "

Ayah yang tersenyum mengarahkan pria yang diundangnya masuk ....

Untuk sementara, aku tercengang. Ini mengejutkan.

Melihat bahwa dia adalah anak ke-2 dari keluarga bangsawan yang korup, bayanganku adalah seorang b*jingan yang bulat, gemuk, jelek,  b*jingan seperti babi,bukan, seseorang uang memiliki tubuh pria yang seimbang.

Rambut hitamnya yang halus itu diikat rendah di bagian belakang, di atas mata hitamnya ada sepasang kacamata. Dan melalui kacamatanya, yang bertumpu pada hidungnya, adalah mata intelektualnya, seperti yang mereka tekankan tentang betapa pintarnya dia.

Aku tidak bisa tidak berteriak diam-diam di dalam hatiku, 'Inilah karakter megane [TN: Kacamata]!!!'.

Ditambah lagi, meski menjadi cendekiawan, dia memiliki tubuh berotot yang kencang dan seimbang. Dia tidak setinggi Ayah tapi kakinya panjang.

Dan aku melihat kakiku sendiri.
.... Aku, aku baru berumur 3 tahun jadi aku masih harus menempuh perjalanan yang panjang !!

Dan saat aku menyadarinya, Ayah dan Mr. John telah pergi. Panik, aku mengejar mereka dengan kaki pendekku. Aku merasa sedikit terhina ... hik..hik...

Dan begitu John memasuki ruang tamu, dia duduk di seberang Ayah dan aku, dengan sebuah meja di antara kami.

"Kali ini, terima kasih banyak karena telah mengundang saya menempati posisi seorang pendidik! Saat saya tahu bahwa saya diterima, saya sangat bersyukur dan saya langsung kemari!"

Kata John, tepat saat Ayah hendak mempersilahkannya untuk duduk.

Matanya berkilau.

Dia terlihat seperti anak kecil yang baru berhadapan dengan Pahlawannya. .... Aku juga merasa seperti saat aku berada di usia itu.

Aku tersenyum dan menatap John Veltor, yang entah kenapa, terdiam.

".... Tolong maafkan kekasaran saya. Saya terlalu bersemangat dan melupakan sopan santun."

Dengan itu, dia memberi senyum ambigu dan duduk.

.... Itu hebat, dia tidak tampak seperti orang jahat.

Ayah sepertinya memiliki pikiran yang sama saat mata kami bertemu.

"Nn, Veltor Sama ... John Dono? "

" Ya. "

Seperti seperti anjing. Sepertinya dia benar-benar menghormati Ayah. Tapi, matanya berkedip-kedip sampai sekarang. Seperti yang kupikir, dia tertarik padaku yang akan menjadi muridnya.

"Ya, John Dono. Anda akan menerima posisi menjadi Home Tutor untuk anak saya, Will?"

Aku menatap keduanya, bingung dengan betapa berbedanya ayahku dibandingkan dengan dirinya yang biasa.

"Ya, dengan senang hati."

"Kami dalam asuhan Anda mulai sekarang. Apakah akan baik-baik saja bagi kalian untuk tinggal di sini? "

"Y..Ya! "

John menjawab, penuh emosi dan dengan wajah puas.

.... Kupikir kita bisa berteman dengan baik.

Saat aku memikirkannya, Ayah pergi. 'Baiklah, aku akan meninggalkan ini padamu' dan pergi keluar dari ruang tamu, hanya menyisakan kami dan Mary San saja.

Aku bertukar pandang dengan Mary San, dan dengan senyum yang elegan, dia menghadap John.

"John Sama, mari saya tunjukkan jalan ke kamar Will Sama? "

◆◆◆

AN: John Veltor
Berambut hitam, bermata hitam bergaya megane san desu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar