Chapter 6 - Arti Dibalik
Royal Road
Weed
sekarang mengetahui lantai pertama Memphis Hall seperti rumahnya sendiri. Dia
mengetahui dengan baik dimana Death Knight yang berbahaya berpatroli, dan
tempat terbaik untuk berburu Skeleton Knight.
Menjadi
seorang pemburu solo tanpa sebuah party, apa yang paling Weed takutkan adalah
sergapan tepat ketika HP dan MP miliknya tinggal sedikit. Untuk alasan ini,
Weed mempersiapkan beberapa tempat persembunyian dimana dia menyembunyikan
banyak perban dan herbal.
Dia
telah menemukan tempat yang aman untuk beristirahat dan tempat-tempat dimana
dia menargetkan musuhnya dengan sangat efektif. Perban dan herbal dengan mudah
didapatkan, namun pengetahuan tentang persembunyian sangatlah tak ternilai.
Dia
memilih lokasi ini setelah percobaan dan kegagalan yang tak terhitung
jumlahnya. Tetapi setelah itu, tanpa penyesalan, dia membersihkan tempat
tersebut.
"Disini,
huh." setelah menyusuri area utara, Weed selesai menjelajahi seluruh
wilayah.
*Ding*
Kamu adalah yang
pertama menyelesaikan peta Memphis Hall B1 Peta Lantai
Fame naik sebanyak 20
poin (+20 FAME)
|
Ketika
Weed pertama datang ke Kota Langit, dia telah membeli sebuah peta. Kemudian
tempat-tempat yang dia kunjungi akan ditambahkan ke peta ini. Peta basement
Memphis Hall sekarang ini adalah sebuah item yang bisa dijual dengan harga yang
cukup tinggi di Toko Umum atau pada player lain. Tak mungkin dia akan melewatkan
kesempatan ini untuk mendapatkan uang dengan mudah.
Weed
meninggalkan Memphis Hall dan menuju ke Cave of Dead Warrior. Itu bukanlah
tempat yang sulit untuk ditemukan. Saat dia masuk kedalam gua, dia mendengar
suara-suara menakutkan.
'Apa
ini?' dia bisa merasakan gerakan ringan dan lolongan rendah dari sesuatu yang
berbahaya. Kegelapan yang pekat memenuhi pandangannya dan suara-suara tersebut
semakin keras.
'Aku
tidak merasa begitu baik tentang hal ini.' pikir dia saat rasa dingin menjalar
pada tulang punggungnya.
Weed
bergerak dengan hati-hati menepatkan tangan kanannya pada pedangnya untuk
berjaga-jaga sesuatu muncul dari bayangan.
'Jadi
aku bukan orang pertama yang menemukan tempat ini. Kurasa orang yang pertama
menemukan Lavias juga menemukan dungeon ini.' Sebuah jarak yang cukup dekat,
Weed sampai pada undead yang memblokir jalannya.
"Manusia!
Apa kau seorang ksatria?"
Itu
adalah ksatria yang besar dan berotot dengan tubuh lebih besar daripada
Skeleton Knight atau Lizard Man. Dia memiliki bahu yang lebar dan lengan yang
tampak berbahaya, tetapi diatas lehernya, tidak ada apa-apa.
Kepala
yang hilang dibawa dengan tangan kirinya. Dia adalah monster paling unik
diantara semua undead — seorang ksatria yang membawa kepalanya sendiri. Kepala itulah
yang telah berbicara.
'Dullahan,
huh.'
Weed
mengenali lawannya — seorang undead sekitar level 140!
"Aku
bukan seorang ksatria." jawab Weed.
"Lalu
apa kau?"
"Aku
seorang Sculptor." jawabnya dengan tenang.
"Seorang
Scul-Sculptor?!"
Dullahan
itu tergagap. Kekecewaan yang luar biasa memenuhi wajah si Dullahan. Dullahan
suka meningkatkan skill mereka melalui pertarungan. Mereka adalah tipe ksatria
yang membuat Skeleton Knight pucat jika dibandingkan.
"Kau
seorang Sculptor? Sungguh mengecewakan." Dullahan itu bergumam.
Weed
sudah terbiasa diremehkan karena profesinya. Sculptor pasti tampak begitu
menyedihkan yang bahkan undead mengabaikan mereka! Pembuat Royal Road adalah
Unicorn Corporation. Ada banyak kontroversi ketika mereka merilis game. Ini
adalah game virtual reality pertama. Sebuah reality yang 100% didasarkan pada
fantasi.
Tetapi
kenapa dinamakan Royal Road? Ada sangat banyak nama lain yang bisa dipilih.
Meskipun Royal Road menerima perhatian dunia, judulnya sedikit mengecewakan.
Itu bukanlah sebuah nama yang enak didengar. Tetapi ada sebuah alasan Unicorn
Corporation memilih nama Royal Road.
Tak
seorangpun dibumi bisa menaklukan dan memerintah setiap benua dan samudra. Game
ini adalah jalan menuju kekaisaran terbesar. Kekaisaran terpadu yang bahkan
tidak bisa dicapai oleh Genghis Khan, Napoleon, atau Alexander Agung.
Game
ini membuka jalan untuk orang-orang untuk mencapai mimpi itu. Itu adalah sebuah
harapan untuk sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya dalam sejarah umat
manusia, seorang Kaisar yang akan menaklukan setiap benua.
Game
ini mengajarkan orang-orang untuk bermimpi, untuk berharap menjadi apapun yang
mereka inginkan, dan harapan ini akan menuntun mereka mereka menuju tujuan
mereka. Ini adalah arti sebenarnya dibalik
"Royal
Road".
Yang
pertama menaklukan seluruh negeri akan diberi hadiah uang 10% dari penjualan
Unicorn Corporation selama sebulan. Ini adalah jumlah yang sangat besar. Di
Korea saja, jutaan orang memainkan game tersebut.
Secara
global, bila Jepang, Eropa dan Amerika dihitung, para player berjumlah lebih
dari 100 juta orang. Belum lagi Royal Road membutuhkan biaya $300 USD sebulan
untuk bermain. Itu sulit untuk menghitung jumlah uang yang sangat besar semacam
itu. 10% dari itu akan membuat seseorang kaya mendadak.
Itu
sebabnya kebanyakan player di Royal Road memilih profesi tipe bertarung.
Kebanyakan player memilih dari Swordman sampai Knight, melihat profesi yang
berhubungan dengan pertempuran sebagai jalan tercepat untuk menjadi sang
Kaisar.
Blacksmith
dan profesi perdagangan yang lainnya dipandang rendah. Tak perlu disebutkan
lagi, Seniman, Koki, atau Sculptor yang bahkan dianggap tidak bisa bersaing
dengan profesi perdagangan. Itu adalah nasib mereka untuk diremehkan dan
diabaikan.
'Sama
seperti kehidupanku sendiri.' pikir Weed.
Tanpa
kata, Weed menghunus Clay Sword miliknya. Sebuah aura berwarna biru es
terpancar darinya. Clay Sword memiliki kemampuan spesial untuk mengurangi
kecepatan pergerakan musuh bila terkena serangan langsung.
"Uuurrrg!"
Dullahan
itu menyerang, mengayunkan kapaknya dengan cepat. Weed mengangkat Clay Sword
miliknya, menangkis serangan tersebut.
*Slam!*
*Ding*
Item : ketahanan Clay
Sword telah berkurang
|
Pesan
itu disertai oleh dampak guncangan membuat tangan Weed bergetar. Dia baru saja
selesai memperbaiki pedang itu, tetapi satu serangan ini bisa menurunkan
ketahanannya. Tampaknya bahwa spesialisasi Dullahan adalah kekuatan brutal.
"Aku
tidak boleh kalah! Sculpting Blade!"
Weed
berteriak dan menyerang tanpa henti. Keduanya bertukar serangan dengan sangat
cepat. Weed menyerang dengan niat membunuh, menargetkan titik vital.
Pertempuran harus diselesaikan secepat dan sesederhana mungkin. Itu adalah
satu-satunya cara untuk meminimalisir resiko bala bantuan musuh untuk muncul.
Bagi
Weed, yang berburu sendirian, munculnya Dullahan atau monster yang lain artinya
adalah masalah besar. Selain itu Weed bisa memahat sebagai pekerjaan sampingan
sambil beristirahat. Ini artinya bahwa dia harus mengurangi waktu yang
dihabiskan untuk bertarung sebanyak mungkin.
*Bash!*
Dullahan
itu menggunakan sebuah skill dengan ayunan kapaknya, mendorong Weed kebelakang
dengan jarak yang cukup lebar.
"Devil's
Strike!"
Dullahan
itu meraung, memulai serangan lanjutan. Kapak itu sekarang dilemparkan ke udara
dan berputar dengan ganas seolah-olah terbang. Meskipun Weed merunduk untuk
menghindari serangan itu, HPnya berkurang 300 hanya dari tekanan anginnya.
Jika
dia menggunakan 'Seven Celestial Steps', dia bisa menghindarinya sepenuhnya,
namun dia memilih untuk terkena serangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
tingkat Defense sambil meningkatkan Perseverance miliknya.
Sekarang
adalah giliran Weed.
"Triple!"
Serangan
pertama meleset, sementara yang kedua, serangan yang lebih kuat datang dari
arah yang berlawanan. Musuh berhasil menghindari kedua serangan tersebut,
menyebabkan Weed mengeluarkan sebuah tebasan yang kuat dari bawah ke atas.
Saat
itu, kapak yang dilemparkan telah kembali pada pemiliknya dan Dullahan menusukkannya
kedepan untuk memblokir serangan Weed yang ketiga. Dalam sekejap, pedang Weed
menyerang dalam bersilangan pada dada si Dullahan, membuat 5 serangan beruntun.
Triple telah berkembang karena penguasaan Weed pada skill tersebut telah
meningkat.
Dullahan
itu entah bagaimana bisa memblokir 3 serangan pertama, tetapi 2 serangan
selanjutnya mengurangi HPnya lebih dari 20%. Dia mulai mengamuk berusaha
menekan Weed dengan berulang kali menggunakan kemampuan Bash miliknya. Namun
sekarang Weed sudah mengetahui timing skill miliknya, dan dengan cepat
menyerang sisi Dullahan.
"Kau
belum mati juga, mati saja sana!? Sclupting Blade!"
Cahaya
seputih susu menyelimuti pedang milik Weed. Kemudian datanglah serangan yang
tak kenal ampun! HP Dullahan berkurang dengan cepat saat serangan terdengar.
Dia mencoba menyerang lagi, tetapi Weed menghindari semuanya.
Weed
bisa mengantisipasi skill milik Dullahan dengan melihat langkah kakinya, dan
kemudian menghindarinya dengan menggerakkan tubuh bagian atasnya. Pada akhirnya,
Dullahan bukanlah musuh yang sulit bagi dia.
Jarak
dalam level mungkin memang jauh, tetapi melalui usaha dan latihan, Weed berada
diatas Dullahan dalam hal statistik. Statistik Perseverance milik Weed ada di
level yang sama dengan milik Dullahan. Berkat itu, dia tak memiliki kelemahan
yang nyata. Meskipun, Skeleton Mage level 80 benar-benar lebih menjengkelkan.
Para
Mage sangat merepotkan untuk dilawan karena mereka memberikan kutukan yang tak
terhitung jumlahnya. Ketika Irene sang Priestess masih ada, kutukan bisa dengan
mudah dihilangkan, tetapi sekarang Weed hanya bisa menghilangkan kutukan dengan
ramuan setelah pertempuran berakhir.
Masing-masing
Curse Dispelling Potion (ramuan penghilang kutukan) harganya 3 silver. Hal ini
kadang-kadang mengambil keuntungan dari berburu, jadi Weed sangat membenci para
Skeleton Mage.
"Uwwaggggh...."
Beberapa
saat kemudian tubuh si Dullahan menghilang dalam cahaya abu-abu saat kudanya
meringkik nyaring.
"Phew...
itu lebih mudah dari yang aku kira. Tetapi satu saja bisa mengurangi HP ku
sebanyak 40%, akan sangat berbahaya jika ada dua menantangku sekaligus."
Weed
menuju ke sudut tersembunyi untuk meningkatkan Sculpture Mastery miliknya
setelah dia mengambil pelindung kaki yang dijatuhkan Dullahan tersebut.
"Coba
mengukir Dullahan ah..."
Sculpture
Mastery milik Weed tidak meningkat sebanyak dengan membuat patung-patung yang
telah dia buat sebelumnya. Tetapi membuat sebuah patung untuk pertama kalinya
meningkatkan skill Handicraft dan Art secara signifikan.
Weed
mengeluarkan Zahab's Sculpting Knife dan sepotong kayu lalu mulai mengukir
sosok Dullahan yang baru saja dia lihat. Dia begitu terbiasa dengan memahat
sekarang sampai-sampai jika dia menggambarkan sesuatu dalam pikirannya, dia
bisa mengukirnya. Gua itu sangat tenang hingga memantulkan gema dari pahatan
Weed.
"Akan
bagus jika level Sculpting milikku akan naik ke tahap Menengah..." pikir
Weed.
Sculpture
Mastery miliknya saat ini sudah 99% ke level 10. Dia juga sudah membuat 5
patung Avian, jadi dia berpikir itu mungkin akan naik level.
"Tolong
biarkan aku mencapai tahap Menengah!"
Weed
berharap saat dia menyelesaikan kepala Dullahan. Patung Dullahan sudah selesai:
seorang ksatria dengan tubuh berotot, mata yang mengintimidasi dan sebuah pedang
yang besar.
*Ding*
Upgrade : Sculpture
Mastery (Pemula Level: 10 ke Menengah Level: 1 | 0%)
Kamu
sekarang bisa mengukir menggunakan logam khusus dan permata (mutiara,
berlian, ruby, dll.) Untuk profesimu, Moonlight Sculptor, skill dan statistik
saat ini akan terpengaruh:
Efek dari Sculpting
Blade telah meningkat sebesar +50%
Efek tambahan telah
ditambahkan pada skill Sculpting Blade
MP yang dibutuhkan
untuk Sculpting Blade telah berkurang setengah
Semua
statistik telah meningkat sebanyak 10 poin (+10 ALL STATS)'
Fame meningkat sebesar
20 poin (+20 FAME)
Art telah meningkat
sebesar 20 poin (+20 ART)
|
Skill Baru : Sculptural
Destruction
|
Weed
bergetar dengan kebahagiaan. Kata-kata tidak bisa mendeskripsikan perasaan Weed
pada saat ini. Semua kesedihan dan kesepian harus dia rasakan saat dia belajar
memahat!
Semua
penghinaan dan cemoohan harus dia derita karena profesinya sebagai seorang
Sculptor! Weed merasakan kemarahannya telah lenyap. Akhirnya, dia mencapai
tahap Menengah dalam Sculpture Mastery.
Profesi
Sculptor, yang pada awalnya sangat ingin dia tinggalkan, terasa seperti profesi
yang telah ditakdirkan untuk dia. Skill Sculpting Blade telah terbukti memiliki
efesiensi terbesar sejauh ini!
Setiap
kali Weed menggunakan Sculpting Blade, skill memahatnya meningkat sedikit dan
karena Sculpting Blade berkaitan erat dengan Sculpture Mastery, skill tersebut
semakin kuat karena Sculpture Mastery miliknya meningkat dari Pemula menjadi
Menengah.
"Hmm,
sebuah kemampuan tambahan?"
"Check Skill :
Sculpting Blade"
Sculpting Blade (Pemula
Level: 7 | 50%)
Skill
pedang milik Zahab, diwariskan pada mereka yang ditakdirkan untuk mengukir
hal yang tak terlihat atau tak berwujud.
Bertahan
terhadap sihir dengan penguasaan yang lebih rendah dari Sculpting Blade.
Ketika mantra diserap, si perapal hanya mengeluarkan 50% dari penggunaan MP
yang sebenarnya.
Konsumsi MP :
Berkelanjutan — 25 MP per detik.
|
Weed
hanya bisa tertawa. Bagi para Knight, para Mage adalah lawan yang paling sulit.
Sihir serangan jarak jauh sangat sulit untuk dihindari. Tetapi sekarang
Sculpting Blade mampu menyerap sihir. Bahkan jika lawan hanya menggunakan
setengah MP, itu ratusan kali lebih baik daripada terkena serangan.
"Karena
konsumsi MP untuk Sculpting Blade juga berkurang, mungkin aku bisa
menggunakannya ketika melakukan Triple atau Backstab?" dia berkata keras
saat dia merenungkan ide ini.
Sculpting
Blade lebih mirip sebuah buff daripada serangan. Menggabungkan Sculpting Blade
dengan Imperial Formless Sword Technique akan membutuhkan jumlah MP yang besar,
tetapi Weed yakin hasilnya akan tak tertandingi. Selain itu, selalu ada
Sculptural Destruction.
"Check Skill :
Sculptural Destruction"
Skill
: Sculptural Destuction
Skill
milik Sculptor :
Kemarahan
yang melibatkan hancurnya salah satu patung milikmu sendiri diubah secara
sementara menjadi Strength atau Agility selama satu hari.
·
Penghancuran
Patung Biasa :
1:2 konversi dari statistik Art secara
sementara diterapkan pada statistik yang lain (-1 statistik Art, -20 Fame)
·
Penghancuran
patung Fine piece :
1:4 konversi dari statistik Art secara
sementara diterapkan pada statistik yang lain (-5 statistik Art, -100 Fame)
·
Penghancuran
Masterpiece :
1:6 konversi dari statistik Art secara
sementara diterapkan pada statistik yang lain (-10 statistik Art, -200 Fame)
·
Penghancuran
Magnum Opus :
1:20 konversi dari statistik Art secara
sementara diterapkan pada statistik yang lain (-30 statistik Art, -1000 Fame)
Peringatan:
Fame
akan berkurang dan poin-poin yang sesuai akan diambil dari statistik Art
|
Jumlah
statistik Art yang dikonversi pada Strength atau Agility bergantung pada
kualitas patung yang dihancurkan, menghancurkan sebuah patung biasa
mengkonversi jumlah ganda dari statistik Art menjadi Strength atau Agility
selama sehari, sementara menghancurkan patung fine piece atau yang lebih baik
akan mengkonversi 4 atau 6 kali statistik Art menjadi Strength atau Agility.
Ini
akan menjadi skill yang biasa digunakan bagi para Sculptor dengan Strength atau
Agility rendah. Para Sculptor yang hanya mengukir patung dalam game akan
memiliki statistik Art yang tinggi, tetapi itu akan sulit bagi mereka untuk
berburu karena statistik pertempuran mereka.
Skill
ini memungkinkan para Sculptor untuk mengubah statistik Art mereka menjadi
statistik yang lain, tetapi masalahnya terletak pada penalti Fame dan statistik
Art yang menyertai penggunaannya. Statistik Art sangat sulit untuk meningkat,
artinya bahwa skill ini harus digunakan secara hati-hati. Ada suatu penalti
yang ekstrim untuk menghancurkan sebuah patung yang rasanya sangat sulit dan
mengganggu untuk digunakan.
Dengan
kata lain, skill ini adalah pedang bermata dua. Weed memutuskan untuk
menyembunyikannya dan tidak menggunakannya jika dia bisa. Strength atau Agility
yang hanya sementara bukanlah kekuatan sejati.
Bahkan
tanpa Sculptural Destruction, Weed telah menjadi kuat setelah Sculpture Mastery
miliknya mencapai tahap Menengah. Semua statistiknya telah meningkat sebanyak
10 poin dan kekuatan Sculpting Blade telah digandakan juga.
Weed
bukanlah satu-satunya yang menikmati keuntungan ini. Semua skill kerajinan
seperti memasak, menjahit, menempa, memancing, pertanian, memiliki keuntungan
seperti ini saat bonus statistik, skill atau Fame ketika keahliannya naik.
Ketika
itu mencapai tahap Menengah, semua statistik mendapatkan 5 poin, saat skill
mencapai tahap ahli, semua statistik mendapatkan tambahan 10 poin. Belum ada
yang tau berapa banyak poin yang akan didapatkan setelah memperoleh Master
dalam sebuah skill. Semua keahlian skill naik berdasarkan pada playernya.
Dalam
kasus Weed, dia mendapatkan 10 poin statistik, dua kali jumlah yang diperoleh
oleh player normal, karena profesi rahasia —Moonlight Sculptor— dan berkat
quest yang berkaitan dengan Zahab, Sculpting Blade telah meningkat dengan
sangat baik... Tak seorangpun pernah menguasai salah satu skill produksi
sebelumnya karena jalannya terlalu sulit.
Itu
membutuhkan banyak waktu dan usaha bagi Weed untuk mencapai tahap Menengah.
Akan lebih sulit lagi untuk melanjutkan dari tahap Menengah ke tahap Ahli.
Namun, pada saat itu, Weed dengan tegas memutuskan bahwa dia akan menjadi
Master di semua skill kerajinan.
Rasa
estetika yang halus dan gairah yang berkobar-kobar dari seni tak ada
hubungannya dengan Weed, tetapi dia memiliki bakat yang tak seorangpun miliki:
bakat kerja keras. Cave of Dead Warrior adalah sebuah tempat berburu dimana
Dullahan dan Skeleton Mercenary, yang keduanya memiliki level sekitar 120, dan
Ghoul sekitar level 110 seringkali muncul.
Ghoul
lebih rendah dalam level, tetapi mereka selalu muncul dalam kelompok terdiri
dari 4 atau 5, dan ada banyak jenis Ghoul. Ghoul yang telah ditingkatkan atau
yang memiliki nama kadang-kadang memiliki level lebih dari 130.
Dullahan
dan Skeleton Mercenary adalah ahli pedang yang hebat, jadi pertempuran sangat
mendebarkan. Tetapi Ghoul biasanya hanya menyerang secara sederhana,
mempercayai pertahanan mereka yang kikuk tetapi kuat. Weed harus mempelajari
bagaimana caranya untuk menyerang sambil menghindari serangan mereka yang
ganas.
"Bagus.
Tempat ini sempurna."
Weed
telah memilih Cave of Dead Warrior sebagai tempat berburunya yang baru. Monster
yang punya nama, entah itu mereka adalah Dullahan, Skeleton Mercenary, atau
Ghoul, memang sedikit lebih berbahaya, tetapi melawan mereka memiliki
keuntungan yang besar.
Itu
sangat sempurna bagi Weed, yang bertarung secara utama dengan tinju dan pedang.
Ada Skeleton Mage yang aneh disana-sini, tetapi sihir mereka tak lagi efektif.
Memblokir dengan Sculpting Blade menetralisir sihir mereka, kadang-kadang
mantra mereka akan terpantul, menempatkan para Mage itu dalam situasi yang
sulit.
Tampaknya
tingkat pemantulan sihir bergantung pada penguasaan Sculpting Blade. Dia harus
meningkatkan sculpting untuk menaikkannya. Meningkatkan level sculpting
sekarang ini sepenting mendapatkan exp dan level. Weed, yang melakukan sangat
baik sejauh ini, masih punya satu lawan yang harus diwaspadai, si Death Knight.
Monster
ini memiliki level diatas 200 dan muncul jauh lebih sering di Cave of Dead
Warrior. Mereka selalu berkeliaran, tidak pernah tinggal di area tertentu. Weed
harus menahan nafasnya dan bergerak diam-diam untuk bersembunyi dari mereka.
Beruntungnya,
para Death Knight punya penglihatan yang buruk, jadi Weed bisa tenang ketika
dia bersembunyi di sebuah sudut. Dia kadang-kadang bahkan melakukan sejauh
menggali tanah dan bersembunyi didalamnya kapanpun Death Knight mendekat.
"Sejak
kapan aku menjadi seperti ini...?"
Ketika
dia bermain Continent of Magic, semua monster sangat lemah melawan karakternya
yang berlevel maksimal, tetapi sekarang dia harus bersembunyi dari Death
Knight. Meski demikian, Weed merasakan beberapa kepuasan.
Dengan
tingkat pemulihan MPnya yang tinggi dan penguasaannya dalam First Aid, waktu
istirahat Weed jauh lebih singkat. Berkat hal ini, Weed bisa menaikkan level
jauh lebih cepat.
Ditambah
ada banyak item drop yang lebih baik disini dibandingkan dengan lantai pertama.
Lalu kenapa memangnya jika dia melakukan hal-hal konyol, Weed telah sampai
sejauh ini, jadi pergi sedikit lebih jauh lagi tidak ada salahnya.
"Dullahan
adalah monster terbaik untuk diburu. Tetapi apakah ada yang lebih baik? Akan
bagus jika ada sesuatu yang lebih lemah daripada Death Knight tetapi cukup kuat
untuk memberi banyak exp poin..."
Weed
bergerak dengan hati-hati tidak lupa untuk membuat tempat persembunyian di
area-area penting. Dia tidak membutuhkan siapapun untuk mengajari dia hal ini,
dia hanya butuh beradaptasi dan bertahan hidup seperti kecoak. Setelah melalui
banyak Ghoul dan Skeleton Mercenary, Weed sampai pada sebuah area yang luas
dimana sebuah air bawah tanah mengalir dengan lembut.
Bunga
dan bahkan beberapa tanaman herbal bermekaran dimana-mana. Sudah waktunya untuk
istirahat karena dia baru saja terlibat dalam pertarungan sengit melawan
Skeleton Mercenary.
Weed
mengisi ulang botol air dan tepat saat dia hendak duduk ketika dia melihat
sebuah siluet. Pada pemeriksaan lebih lanjut, dia menemukan seorang wanita
tertidur ditengah-tengah dungeon, tak ada lagi orang lain disekitar.
"Siapa
kau?" tanya si gadis.
Weed
yang menunggu dia untuk bangun, terkejut.
"Aku
Weed. K-Kamu?"
Itu
adalah perkenalan yang agak kasar, tak seperti dia sama sekali. Memang dia tak
pernah membayangkan bahwa ada orang lain selain dirinya sendiri ada disini. Dan
ekspresi pada mata si gadis itu saat dia bangun... sama persis dengan milik
Weed.
"Namaku
Da'in." katanya, tersenyum dengan senyum penyendiri.
Hyun
belum bertemu banyak gadis sebelumnya. Tentu saja, dia pernah sekelas dengan para
gadis, tetapi dia tidak pernah menghabiskan waktu dengan seseorang secara
pribadi. Hal itu bukan berarti dia tidak populer.
Ada
beberapa gadis yang mendekati Hyun, mengatakan bahwa aura menyedihkan dan
terpisah miliknya sangat menarik. Dia merasa bahwa mereka itu bodoh.
"Kau
pikir ini keren? Cobalah alami sendiri kemiskinan dan kau akan berubah
pikiran."
Dia
juga tidak pernah pergi kencan dengan gadis. Makan diluar, bahkan hanya minum
kopi membutuhkan uang. Hyun berpikir bahwa sampel makanan dari toko pangan dan
makanan rumahan jauh lebih ekonomis.
Apa
yang benar-benar tidak bisa dia mengerti adalah kenapa mengencani seorang gadis
melibatkan menghabiskan sejumlah besar uang setiap kali ada semacam peringatan.
Ditambah, ketika orang lain pergi menonton film, Weed memanjat tiang telepon
terdekat untuk menontonnya.
Satu-satunya
waktu dia menonton TV adalah ketika dia melihat milik orang lain. Tentu saja,
dia mengambil TV yang telah dibuang oleh orang lain, tetapi dia tidak
menontonnya karena itu akan membuat tagihan listriknya naik.
Dia
hanya menontonnya sekitar tengah malam ketika biaya listrik jauh lebih rendah.
Hyun si pelit, dan karena itu Weed hampir tak punya pengalaman dengan para
gadis.
Da'in.
Nama
itu dengan dalam terukir pada pikiran Weed. Setiap pria punya seorang gadis
impian. Weed bukanlah pengecualian. Wanita impiannya memiliki rambut panjang
alami, wajah yang muda dan cerdas, baik hati, senyum yang menarik.
Tetapi
semua ini tak lain hanyalah deskripsi belaka. Jika seorang gadis membuat dia
jatuh cinta pada pandangan pertama, maka dia adalah gadis impiannya. Weed
memiliki sedikit rasa suka pada Da'in. Itu saja.
'Aku
tidak percaya pada siapapun juga...'
Dia
tidak sepenuhnya percaya pada Pale atau Surka meskipun mereka sering bersama.
Weed berpikiran manusia selalu berubah dan bukan selalu untuk yang terbaik.
Mereka mungkin tampak bersahabat pada saat ini tetapi dia sangat meragukan
bahwa mereka akan menerima peluru yang diarahkan padanya.
'Berikan
sebanyak yang kau ambil, tidak kurang dan tidak lebih.' adalah filosofi Weed.
Dia
tidak bisa mempercayai siapapun kecuali keluarganya. Tatapan Weed menajam.
"Da'in,
bagaimana bisa kau datang kesini?"
Hanya
para Avian yang tinggal di Kota Langit. Manusia tidak bisa mendaki kesini dan
menilai dari pakaiannya, dia adalah seorang petualang.
"Disini?
Aku sudah disini selama 3 bulan."
Tiga
bulan. Sebuah gambaran muncul di pikiran Weed.
"Apa
kau salah satu dari petualang yang menemukan Kota Langit?"
"Ya,
aku adalah bagian dari grup itu, tapi aku tak mau bicara tentang hal itu"
"Apa
maksudmu?"
"Aku
satu-satunya yang tersisa disini."
"Aku
mengerti."
Da'in
menguap dengan sopan dan merenggangkan tubuhnya.
"Aku
seorang Shaman level 134."
Levelnya
lebih rendah dari yang diperkirakan oleh Weed. Dia menduga bahwa levelnya
paling tidak 170 karena dia sendirian di dalam Cave of Dead Warriors. Weed
dengan level 109 juga hal yang tak normal. Seorang player biasa tak akan berani
kemari.
"Apa
yang kau maksud?"
"Maksudku
kalau kau sendirian, ayo buat party. Kenapa, kau tidak mau?"
"Bukan,
kedengarannya bagus."
Weed
menerimanya, bukan hanya karena Da'in tampak seperti wanita idamannya, atau
karena dia mempercayainya. Tidak, Weed, yang selalu curiga, tak bisa
mempercayai seorang gadis yang baru saja dia temui hanya karena dia mengajaknya
berburu dalam party. Tapi Weed suka mendekati dan mengamati musuhnya.
Gadis
ini mencurigakan. Selain itu, Weed menyimpan banyak item di beberapa tempat
persembunyian didalam dungeon, jadi dia tak bisa meninggalkan Da'in sendirian.
Shaman bisa menggunakan White Magic untuk merapal Buff yang meningkatkan
Strength, Agility dan Speed, dan Black Magic untuk mengurangi statistik musuh.
Mereka
bisa menggunakan sihir menyerang dan penyembuhan, menghilangkan racun dan juga
kutukan. Mereka juga bisa menggunakan pedang dan gada, yang artinya mereka
memiliki keahlian bertempur jarak dekat. Intinya, mereka adalah
Jack-of-All-Trade!
Namun,
profesi Shaman kurang populer karena mereka hanya memiliki sedikit skill dalam
setiap aspek, dan juga tak ada yang terlalu spesial. Kemampuan penyembuhan
mereka lebih lemah dari Cleric, dan kutukan yang mereka keluarkan lebih lemah
dari Black Mage.
Kemampuan
melee mereka bisa dibandingkan dengan Archer yang menggunakan pedang bukannya
panah. HP rendah, Vitality rendah dan sihir yang lebih lemah dari Mage.
Statistik tak bisa ditingkatkan hanya dalam satu area, namun juga harus
dibagikan secara merata. Jadi profesi ini tak dapat berbuat banyak.
Weed
tak terlalu berharap pada Da'in. Dia hanya berharap bahwa Da'in tak akan
membuatnya repot! Mungkin dia bisa saja meninggalkan Da'in segera setelah
mengambil item yang dia simpan di tempat persembunyian.
"Grr!"
5
Skeleton Mercenary muncul tiba-tiba dan Weed pun menjadi tegang. Selama ini dia
belum pernah melawan lebih dari 3 Skeleton Mercenary bersamaan. Tak peduli
sebagus apapun keahlian bertempur Weed, tetap susah untuk melawan 5 sekaligus.
Dengan
punggungnya terbuka, bahkan satu atau dua serangan bisa mematikan. Dan dia tak
bisa menggunakan First Aid sampai pertarungan selesai, jadi pertarungan ini
akan berbahaya. Namun, pada saat itu, Da'in mengangkat tangan kanannya dan
merapal suatu mantra.
"Cahaya
keberanian dari masa lalu, berikan pahlawan ini kekuatan untuk melawan
musuhnya! Power Up!"
Tubuh
Weed mengeluarkan cahaya terang dan Strength miliknya naik hampir sebanyak 100.
Da'in lalu mengangkat kedua tangannya, layaknya menunggu sebuah pelukan.
"Angin
yang berlalu. Kalahkan musuh dengan hati yang ringan. Cahaya akan menjadi
langkahmu. Up, Spirit, Wolf!"
Agility
dan Speed milik Weed naik dengan pesat. Dia hanya mengambil satu langkah ke
arah musuh dan dia merasa bahwa dia sedang berlari.
"Kau,
ditakdirkan untuk membawa kematian, darah dan kehancuran, medan perang ini akan
menjadi rumahmu! Bloodlust!" Bermacam-macam Buff Shaman milik Da'in
meningkatkan statistik Weed, sekarang dia bisa dengan mudah melawan 5 Skeleton
Mercenary.
Namun
pada saat itu, Da'in memberi kutukan pada Skeleton Mercenary, kecepatan dan kekuatan
mereka berkurang, mereka tak lagi bisa menyembuhkan luka mereka dan kehilangan
semangat untuk bertarung.
'Tak
mungkin sihir Shaman bisa sekuat ini!'
Weed
tak mengerti situasi yang sedang dia alami. Setelah dengan mudah membunuh 5
Skeleton Mercenary, dia bahkan tak berhenti untuk mengambil item yang
dijatuhkan sebelum berbalik dan bertanya pada Da'in.
"Sihirmu
tak bisa dipercaya untuk seorang player dengan level 134. Bagaimana bisa
seperti itu? Jika aku tak mengerti alasannya, kita tak bisa berada dalam party
yang sama."
Dia
mengambil resiko untuk melukai perasaannya, namun Da'in menjawab dengan senyum
gembira.
"Itu
karena hobiku."
"Hobi?"
"Ya,
tolong jangan pikir aku gila. Aku tak suka membunuh monster, aku cuma..."
dia berkata malu-malu.
"Aku
menggunakan kutukan pada monster, Holy Magic, dan kadang-kadang serangan jarak
jauh. Setelah HP mereka berkurang banyak, aku menggunakan Healing Hand pada
mereka..."
"Pada
monster?"
"Ya,
aku hanya bermain-main seperti itu."
"......"
Apa
yang dikatakan Da'in sangatlah mengejutkan. Dia memiliki level 134 tapi
sihirnya sangat kuat. Jadi Da'in bermain-main dengan mengutuk, menyerang, lalu
menyembuhkan para Skeleton Mercenary, Dullahan, dan Ghoul didalam dungeon...
https://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Moonlight_Scuplt...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar