Kamis, 15 Juni 2017

The Eunuch is Pregnant Bahasa Indonesia; Chapter 2




Chapter 2 - Melayani Pangeran Rui

 Le Yao Yao ketakutan dan tidak mau, tapi dia tipe orang yang akan baik-baik saja bahkan jika langit jatuh menimpanya. Dalam sekejap, perhatiannya teralihkan oleh arsitektur kuno yang indah di sekelilingnya. 

"Ya Tuhan! Ini sangat indah! "Le Yao Yao berseru kaget. 


Matanya berbinar-binar mengungkapkan rasa ingin tahu dan kegembiraan. Selain itu, mulutnya terbuka lebar. Kegembiraannya sangat nyata.

Jika dipikir lagi, dulu, dia selalu senang melihat arsitektur kuno. Saat itu, dia berpikir untuk pergi ke Kota Terlarang di Beijing, tapi yang mengejutkan, dia berakhir di sini sebelum bisa perg ke sana.

Meskipun dia belum pernah ke Kota Terlarang, Istana megah ini mungkin bahkan lebih mewah daripada yang asli!

Ke mana pun dia melihat, dia dikelilingi dinding bata merah. Tangga menuju bangunan dan balkon berlapis-lapis. Karena ukuran dan desainnya, menberi kesan sebuah aura yang sangat menakutkan dan kuat.

Saat ini, sudah siang. Matahari bersinar terik. Berdasarkan cuaca, mungkin sekitar bulan April sampai Mei. Angin yang berhembus terasa sangat sejuk. 

Sinar matahari yang indah bersinar terang seperti kaca berwarna kuning dan memancarkan pemandangan yang menakjubkan.

Sementara itu, banyak pelayan yang melewati taman Kekaisaran. Semuanya bersikap sopan. Mereka jelas-jelas dilatih melayani keluarga kerajaan. 

Le Yao Yao tenggelam oleh pemandangan disekitarnya tanpa sisadari dia sudah berada di dapur. 

Dapur istana sangat besar. Karena sudah siang, suasana disana sangat kacau. 

Tapi saat Xiao Mu Zi dengan lembut mengajukan pertanyaannya, seluruh dapur menjadi sunyi. Begitu tenang sehingga jika ada jarum jatuh ke tanah, suara itu bisa terdengar. 
"Kakak Li, apakah makanan Prince Rui sudah siap?" 

Setelah mendengar pertanyaan Xiao Mu Zi, semua orang menghentikan apa yang sedang mereka lakukan dan mengalihkan perhatian mereka ke arah Xiao Mu Zi. 

"Xiao Mu Zi, hari ini ... giliranmu untuk melayani Pangeran ?!" tergagap kakak Li, si juru masak. Dia melebarkan matanya dan tampak shock. Dia menatap Xiao Mu Zi dengan sikap mengasihani. 

"Tidak, tidak, tidak .. bukan aku. Tapi Xiao Yao Zi ... " Xiao Mu Zi menjadi pucat saat ia menyangkal. 

Sekarang, semua orang mengalihkan tatapan mengasihani mereka ke arah Le Yao Yao. 

Le Yao Yao merasakan tekanan besar dari semua tatapan mereka. Dia hanya bisa tidak menunduk cemas. 

'Hei, berhenti menatapku seperti itu. Kalian seperti akan melinatku dieksekusi saja!'

Pada saat kakak Li tahu bahwa ini adalah giliran Le Yao Yao untuk melayani Pangeran Rui, dia langsung menggelengkan kepalanya dan mendesah. Lalu, tiba-tiba dia memotong daging berbentuk paha yang tampak lezat dan memberikannya kepada Le Yao Yao.

"Sini. Awalnya, aku berencana menyimpan ini untukku sendiri. Tapi kau akan .... Aiiii, aku akan memberikan padamu! "

"Sungguh? Terima kasih banyak!"
 

Rasa guruh dari daging paha membuat  Le Yao Yao meneteskan air liur. Sebelumnya, dia sudah sangat lapar hingga perutnya selalu berbunyi.

Jadi, dia langsung melahap paha dengan ganas.

'Serius?'


Dia tidak berpikir bahwa di zaman kuno memiliki daging berkualitas tinggi. Ini mungkin sebanding dengan hidangan bintang lima.

Le Yao Yao benar-benar menikmatinya dan ingin mengucapkan terima kasih kepada kakal Li yang gemuk sekali lagi. Tapi sebelum dia bisa mengucapkan sepatah kata lagi, dia mendengar kakak Li bergumam pada dirinya sendiri. Dia merasa seoerti disambar petir -

"Aiii, makan dengan tenang. Setelah makan ini, aku tidak yakin apakah kau akan hidup untuk makan yang lain .... "

"Eh? ... .."



Tidak ada komentar:

Posting Komentar